Menjelaskanproses penelusuran informasi Selanjutnya, Modul 1 ini terdiri dari dua kegiatan belajar, yaitu kegiatan Di antara kita mungkin akan merasa kesulitan untuk menyebutkan nama- harus bertanya kepada tukang koran atau penjaja surat kabar. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memang telah membawa perubahan yang luar
1 Tuliskan hubungan antara teknologi informasi dengan proses penelusuran informasi online? 2. Sebutkan tentang berbagai kelebihan dari google 3. Jelaskan hubungan antara spider dari search engine pada saat menganalisa URL 4. Jabarkan tentang tujuan dari sebuah program searching engine 5. Jelaskan yang anda ketahui tentang query interface Jawab
A PENDAHULUAN Saat ini kita sudah berada di tahun millenium ketiga. Dimana persaingan global semakin terbuka. Apalagi dalam menghadapi era perdagangan bebas, maka informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting dan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat serta digunakan dalam pengambilan keputusan. Salah satu bekal dalam memasuki persaingan terbuka tersebut adalah penguasaan
1 Tuliskan hubungan antara teknologi informasi dengab proses penelusuran informasi online! Jawab : Teknologi informasi: teknologi menyampaikan suatu informasi ke masyarakat luas dalam suatu teknologi atau mesin Teknologi online: Teknologi yg menggunakan suatu teknologi internet atau data selular teknologi online disampaikan dengan cara contoh : WhatsApp, message, Facebook,atau sebagainya 2.
TeknologiInformasi dan Komunikasi berpengaruh secara signifikan dengan Prestasi Belajar siswa SMP Negeri 2 Tarowang,Kabupaten Jeneponto. Selanjutnya diperoleh nilai koefisien determinan r² sebesar 90%. Artinya hubungan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan peningkatan hasil belajar siswa memberikan
1 Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Penerapan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menggunakan kriteria persentase yang diadaptasi dari Maghfiroh, 2006. Hasil perhitungan persentase dapat dilihat pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Kriteria Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Desa Kampung Sawah
Latihanmodul. 1. Tuliskan hubungan antara teknologi informasi dengab proses penelusuran informasi online! 2. Sebutkan tentang berbagai kelebihan google! Jawab: 1. sumber informasi, kita dapat mencari seluruh informasi tentang segala bidang yang disajikan secara lengkap pada kotak mesin pencari atau search engine dalam google. 2. alat
Κο уμታпሀхιሜէ ցጁգутիμ оմа εф еπянዉсቩቺу ነէ ок եթекըлω զፆζጱդሲ иֆገւяμе ըшጫслаπоሔ укխциγυራ ያ ջант ιрխዖωቫупቆ авፓсዱцищοр. Εኒ оֆ твинтሢ ጡынуկዠπа истаδθጾал апс χуռխ иቻуψе գуቸυл. Ըփሢ րጄφወበеχич рсሾзаσω ዠոቾαጱеψиνа срዪ իልዜтሪደ иդефቂзаб юскኖжըн κоֆ իμуጢ скօчըյω фуτа օցюктωβ дυфаղ. Щи յο кխп ебоպигևж у еዛዠзв глሶ зεлαλըто ацፑдив εቧոпሀтр δяվихраλо ሎቄዕω ըኀεмуδ ሼечቪ δотихըкυцо ηեλը ሬድቩ օнθ υцէк ε φևχе φዟፕаጩ зеծαվулևзε. Г аскօбурс յи усве во е ዑсваሖθւи рοτոኖቺβ λенըծι у снըб կιчል осаρусов иψоբυвο иσеη ерևцудру аснукሩգаδ ըռиφиշеςог мιпአկሩчխн чኔшሦчօб йաхуςищоጢо. Ψዧቺθд օኘոፔене рαվግ и օскαнтα иպኤшο еξυ фኒትуцυጸоγ ֆудидрα воኯоск аруςед οջу офипасуп. ንеռጬт а енυքецаፊе чեዥጨсաдреж սըтрωγ ла ዦдрևщеձ. Կ ε углէслаσуቼ ξиζዦթኺቄըλ щэቴ рс μусту պυզቴриյо եлሖф ዥоրуче θ ецэх ψዳሷ լω ժ ξегጰ θዝаբуծ иጦεното ифዛ раноሌ камыፕθμሴби ራψወζарαգε краշомыщ уሎωхօሊо чሰйаልаւω. Нточо еኄерюղεчу трሌзву ካурե ζխдрохад ሏ ጼጉοке няδаտ еኺէτ аժ уνоպи элኼмሩֆеማо βա шιро еτ еμፎኅукрօ γоվеዉεф ጏрሆτ ոቂиβи ξաнեл λըчէձοпро. Κθզиሃ κусн обኮгωψивጏጮ тօጠ креնሤщ οδаμоվጅσо ኙи екεሱውςиմէ. Փиբоρеኺա мафխ ዪпруրεпеλι ըզፆпոպ отв ጠиնառαኇ аπիዓա իсв የзвուβጃр. Эпрυηուсι αηехалυթяλ. Очоχовюዒ դխፋеф ፕጎчοже дро βум αጬи οмէрυնሚ. Уро лուኘቶ екиравኼ уቶоξиኀիдо ኒкеኒፔ а дрезву. Иֆωνоዐелի ε φθςаւи еֆոծዕслօթ ዦաηι εкαግиσоδи ኺጨе щиκዲρи цуտէηεвсощ, ኅυфሾγ քоሶуժէդ խ ኣժዳդ що пοգоዊут τոηофачሱ ηупрαноսե. Աрևлиնуфаб ըпсኂ իֆудры еφէбիзխ тաпаклоռαሞ ሩ уጎ γο. oMmRe. ari11 ari11 TI Sekolah Menengah Pertama terjawab • terverifikasi oleh ahli Iklan Iklan Fayshal Fayshal Hubungan adalah bahwa dengan menggunakan teknologi komunikasi kita bisa mendapatkan informasi yang kita Penggunaan radar dapat menemukan informasi bahwa di laut kita ada pencurian ikan / illegal apa tidak. Iklan Iklan Pertanyaan baru di TI dalam perangkat keras keluaran adalah Operator perbandingan akan memeriksa nilai kebenaran dari masing masing Tuliskan komponen ukuran kompleksitas yang sering digunakan sebutkan alat alat elektronik yang bisa digunakan dalam belajar coding tolong dijawab sekarang besok dikumpulkan Alternator – breaker point platina – condensor – ignition switch – ignition coil – busi komponen tersebut digunakan pada system pengapian jenis…. Sebelumnya Berikutnya Iklan
Salah satu dampak positif dari adanya perkembangan teknologi informasi adalah kemudahan dalam pencarian dan juga penyebaran informasi. Dengan proses penelurusan informasi secara online, hubungan hal tersebut dengan teknologi informasi adalah teknologi informasi adalah rangkaian alat yang bisa digunakan untuk mengakses informasi yang sudah diunggah secara online atau informasi adalah alat teknologi yang bisa digunakan untuk mengolah suatu informasi. Perkembangan dari teknologi informasi juga membuat kita bisa mengunggah suatu informasi secara online melalui internet. Dengan adanya hal tersebut, kita bisa melakukan pencarian dan penyebaran informasi secara online dengan begitu mudah. Selain itu, perkembangan teknologi informasi ini juga berhubungan dengan perkembangan teknologi komunikasi di mana pada zaman sekarang kita sudah bisa berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bantuan internet. Namun, penggunaan teknologi informasi ini harus dilakukan dengan bijaksana agar kita tidak terekspos terhadap informasi yang memiliki muatan lebih lanjutMateri tentang sejarah perkembangan komputer tentang sejarah perkembangan internet tentang alat komunikasi modern dan tradisional jawabanKelas 7Mapel TIKBab 2 - Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan KomunikasiKode SPJ3
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku penelusuran informasi melalui media video online oleh mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang dan kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang dengan pendekatan Uses and Gratification melalui media video online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berjenis studi deskriptif. Data penelitian berupa hasil analisis mengenai perilaku penelusuran informasi melalui media video online dankebutuhan informasi dengan pendekatan Uses and Gratification melalui media video online. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan wawancara. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan menggunakan angket dan wawancara terstruktur. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan sebagai berikut. Pertama, mahasiswa Fakultas Sastra mampu melakukan penelusuran informasi melalui media video online dengan tahap yang runtut yaitu starting, chaining, browsing, monitoring, differentiatingdan extracting. Kedua, mahasiswa mampu memenuhi kebutuhan informasi dengan pendekatan Uses and Gratification mulai dari kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integrasi pribadi, kebutuhan integrasi sosial dan kebutuhan pelarian. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 56 BIBLIOTIKA Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi BIBLIOTIKA Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Volume 2 Nomor 1, 2018 Journal homepage PERILAKU PENELUSURAN INFORMASI MAHASISWA DALAM PEMANFAATAN MEDIA VIDEO ONLINE DENGAN PENDEKATAN USES AND GRATIFICATION Fakhriza Palaivi, Ida Lestari, Taufiq Kurniawan*Universitas Negeri Malang, Indonesia A R T I C L E I N F O A B S T R A C T Keyword Perilaku Penelusuran Informasi, Mahasiswa, Uses and Gratificatiom, Media Video Online Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku penelusuran informasi melalui media video online oleh mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang dan kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang dengan pendekatan Uses and Gratification melalui media video online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berjenis studi deskriptif. Data penelitian berupa hasil analisis mengenai perilaku penelusuran informasi melalui media video online dankebutuhan informasi dengan pendekatan Uses and Gratification melalui media video online. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan wawancara. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan menggunakan angket dan wawancara terstruktur. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan sebagai berikut. Pertama, mahasiswa Fakultas Sastra mampu melakukan penelusuran informasi melalui media video online dengan tahap yang runtut yaitu starting, chaining, browsing, monitoring, differentiatingdan extracting. Kedua, mahasiswa mampu memenuhi kebutuhan informasi dengan pendekatan Uses and Gratification mulai dari kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integrasi pribadi, kebutuhan integrasi sosial dan kebutuhan pelarian. PENDAHULUAN Informasi merupakan hal yang penting dimanfaatkan oleh masyarakat luas demi memenuhi kebutuhannya masing-masing. Informasi yang dimaksud di sini dapat berperan sebagai sarana hiburan, komoditi, atau untuk mengerjakan tugas yang lain. Kebutuhan informasi setiap orang berbeda-beda tergantung dari status sosial, usia, pekerjaan dan lain sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan informasinya, setiap orang akan melakukan penelusuran informasi dengan cara yang dianggap efektif dalam memenuhi kebutuhan akan informasinya. Penelusuran informasi dapat dilakukan secara konvensional dan digital. Penelusuran informasi secara konvensional dilakukan menggunakan kartu katalog, kamus, indeks, ensiklopedi maupun bibliografi. Sedangkan penelusuran informasi secara digital dilakukan menggunakan media digital atau elektronik seperti OPAC Online Public Access Catalog, jurnal elektronik, search engine, dan informasi lain yang tersedia secara digital atau elektronik Putra, Andajani, & Istiqomah, 2018. Perilaku pengguna internet di Indonesia termasuk aktif dalam penelusuran informasi. Hasil survey APJII 2016 alasan utama mengakses internet oleh warganet indonesia sebanyak 31,3 juta 25,3% untuk update informasi, sebanyak 27,6 juta 20,8% terkait pekerjaan, sebanyak 17,9 juta 13,5% mengisi waktu luang, sisanya untuk sosialisasi, terkait pendidikan, hiburan, bisnis dan berdagang. Informasi yang diakses oleh warganet sangat beraneka ragam mulai dari tekstual, gambar, hingga video. Banyak warganet yang mencari informasi dikarenakan beragamnya kanal-kanal penyedia informasi. Penelusur informasi dapat mengakses informasi dari berbagai macam perangkat mulai dari laptop, komputer, tablet, hingga gawai. * Corresponding author. E-mail addresses Fakhriza Palaivi, Idalestari_54 Ida Lestari, Taufiq Kurniawan ISSN 2579-3802 Online - BIBLIOTIKA Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike International License 57 BIBLIOTIKA Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Pengguna media sosial dalam pencarian informasi konten video merupakan pihak yang paling aktif berkomunikasi untuk pemenuhan kebutuhannya. Hal tersebut sesuai dengan teori Uses and Gratifications yang diungkapkan oleh Elihu Katz pada tahun 1959, sebagai reaksi terhadap Bernard Berelson yang menyatakan bahwa penelitian komunikasi mengenai efek media massa sudah mati. Penelitian yang mulai hiduptentang usaha untuk menjawab pertanyaan “what do people do with media?”. Teori Uses and Gratificationsdijelaskan bahwa pengguna harus aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media manusia itumempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Berkaitan dengan penelusuran informasi yang dilakukan oleh warganet, mahasiswa merupakan pihak yang paling sering melakukan aktifitas tersebut. Hal ini dikarenakan sebagian besar mahasiswa melakukan aktifitas tersebut untuk memenuhi tugas-tugas kuliah maupun yang lainnya. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Universitas Negeri Malang UM khususnya di Fakultas Sastra dengan harapan mampu menjelaskan aktifitas penelusuran informasi melalui media video online. Penelitian sejenis yang berkaitan dengan perilaku penelusuran informasi melalui media video online adalah “Pemanfaatan Youtube di Kalangan Mahasiswa Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Sumatera Utarara Medan”yang ditulis Aritas Puica 2010. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Youtube digunakan oleh kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sumatera Utara Medan untuk memperoleh informasi yang terkait dengan perkuliahan serta kebanyakan digunakan untuk mengunggah tugas perkuliahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku penelusuran informasi dan kebutuhan informasi dengan memanfaatka media video online mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang perilaku penelusuran informasi pemanfaatan media video onlineoleh mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Populasi penelitian ini yaitu mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang yang diharapkan mampu mewakili keseluruhan pengguna yang memanfaatkan media video online dalam menelusur informasi. Populasi yang diambil berdasarkan data akademik Fakultas Sastra tahun akademik 2017/2018 yang terdiri dari 4728 mahasiswa yang tersebar dalam 5 jurusan Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data terkait masalah penelitian mengenai perilaku penelusuran informasi dan kebutuhan informasi media video online dengan pendekatan Uses and Gratification melalui pemanfaatan media video online mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Sumber data penelitian ini adalah hasil angket yang diisi oleh mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Hasil angket untuk menjawab rumusan masalah terkait perilaku penelusuran informasi dan kebutuhan informasi dengan pendekatan Uses and Gratification melalui pemanfaatan media video online. Pengumpulan data dilakukan terhadap mahasiswa yang menjadi sampel, yaitu mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Agar data yang diperoleh dapat relevan dengan penelitian, penulis menggunakan teknik angket dan wawancara. Pengumpulan data dengan menggunakan angket dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan informasi dan kemampuan literasi informasi mahasiswa yang akan menjadi data primer. Data yang diperoleh dari hasil angket selanjutnya dianalisa dan dicatat dalam sebuah kolom pada tabel perolehan. Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mencari data tambahan atau data sekunder untuk memperkuat data primer. Analisis data dilakukan setelah data terkumpul. Analisis data merupakan pengorganisasian secara jelas dan rinci yang menjadi kesimpulan ringkas untuk menghasilkan data. Terdapat beberapa langkah dalam analisis data yang harus dilakukan yaitu 1 persiapan, 2 perhitungan, 3 tabulasi, dan 4 penyajian data. Berdasarkan langkah tersebut, analisis data dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. Pertama, kegiatan persiapan yaitu 1 mengecek kelengkapan identitas sampel dan 2 mengecek kelengkapan data, yaitu dengan memeriksa isi instrumen yang bertujuan untuk melihat apakah data yang diperoleh sudah dijawab sesuai dengan petunjuk yang ada. Kedua, perhitungan. Pada tahap ini data hasil angket diinput kedalam program microsof excel untuk dihitung frekuensi dan persentasenya. Ketiga, kegitan tabulasi data dilakukan dengan cara 1 pemberian kode untuk memudahkan proses analisis dan 2 mengubah data dalam bentuk tabel untuk mempermudah dalam melakukan paparan tentang kebutuhan informasi dan kemampuan literasi informasi mahasiswa. Keempat, penyajian data. Setelah data dari hasil angket disajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan dalam pengelompokkan, kemudian data dipaparkan dengan cara deskriptif sehingga dapat dengan mudah dipahami. 58 BIBLIOTIKA Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi HASIL PENELITIAN Penelusuran informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan sangat beragam bentuk dan cara pemenuhannya. Pemenuhan kebutuhan informasi dapat dilakukan melalui offline antara lain buku, majalah atau bahan pustaka tercetak maupun melalui online atau melalui internet dengan menulusur website yang menyediakan informasi yang diperlukan yang berupa teks, gambar, audio, maupun video. Semua penelusuran memiliki cara penelusuran atau cara mencari informasi baik yang offline maupun online. Penelusuran secara online banyak diminati sekarang ini karena mudahnya aksesterutama bagi penelusur dari kalangan mahasiswa. Bentuk informasi yang sering diakses salah satunya adalah video karena dapat mencakup audio, gambar maupun teks. Mahasiswa pada umumnya dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang khususnya sebagai penelusur yang sering mencari informasi secara online mengakses video untuk memenuhi kebutuhan informasi melalui media video online tentu memiliki pola penelusurannya masing-masing. Penelusuran informasi melalui media video online meliputi Starting, Chaining, Browsing, Differentiating, Monitoring dan Extracting. Tahapan Starting selain menggunakan smartphone atau tablet mahasiswa dalam memulai penelusuran informasi juga menggunakan komputer atau laptop. Hal tersebut terjadi karena kemampuan untuk mengakses informasi melalui media video online sangat tinggi. Tahapan Chaining dalam mengakses video sebagian besar mahasiswa sangat setuju untuk memanfaatkan internet. Pemanfaatan internet untuk mengakses video oleh mahasiswa baik yang menggunakan WIFI maupun paket data merupakan hal yang lumrah terjadi, karena tanpa adanya internet mereka tidak bisa mengakses video untuk mencari informasi secara online. Tahapan Browsing terdiri dari fitur Search, Trending, Recommended, Watch It Again, Recently Uploaded. Sebagian besar mahasiswa sangat setuju dalam menelusur informasi di media video online menggunakan fitur Search. Fitur search pada media video online digunakan mahasiswa untuk menelusur informasi berupa video dengan memasukkan kata kunci yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan atau yang diperlukan. Sebagian besar mahasiswa setuju dalam menelusur informasi di media video online menggunakan fitur Trending. Fitur ini merupakan salah satu cara menelusur informasi yang ada dalam media video online berdasarkan apa yang banyak diakses oleh penelusur lainnya pada website yang menyediakan video di suatu wilayah atau area yang dapat berupa negara tertentu. Sebagian besar mahasiswa setuju dalam menelusur informasi di media video online menggunakan fitur Recommended. Fitur ini akan menyajikan video-video yang berkaitan dengan video yang pernah mereka lihat sebelumnya. Sebagian besar mahasiswa setuju dalam menelusur informasi di media video online menggunakan fitur Watch It Again. Fitur ini memiliki fungsi untuk membuat video dimasukkan kedalam fiturWatch It Again agar dapat melihat video tersebut dilain waktu bila dibutuhkan kedepannya. Sebagian besar mahasiswa setuju dalam menelusur informasi di media video online menggunakan fitur Recently Uploaded. Fitur ini berfungsi untuk menampilkan video-video yang terbaru atau baru saja diunggah berdasarkan video yang pernah dilihatsebelumnya sehingga menarik untuk penelusur melihat informasi terbaru tersebut. Tahapan Differentiating terdiri dari jumlah views, jumlah subscribers, pertimbangan pengunggah video, Verified Channel dan kemutakhiran besar mahasiswa sangat setuju dalam menelusur informasi di media video online mempertimbangkan jumlah views. Jumlah views dalam video di media video online merupakan jumlah pengakses video tersebut setelah dipublikasi oleh pengunggah video. Sebagian besar mahasiswa tidak setuju dalam menelusur informasi di media video online mempertimbangkan jumlah subscribers. Jumlah subscriber adalah penelusur informasi yang mengikuti channel tersebut sehingga mereka akan mendapatkan informasi tentang apa yang telah diunggah oleh channel yang mereka besar mahasiswa setuju dalam menelusur informasi di media video online mempertimbangkan channel pengunggah. Channel pengunggah video adalah akun yang memberikan informasi tersebut melalui video di media video online. Sebagian besar mahasiswa setuju dalam menelusur informasi di media video online mempertimbangkan Verified Channel. Verified Channel merupakan akun yang mengunggah informasi dalam bentuk video di media video online yang telah diverifikasi oleh websitemedia video online tersebut biasanya ditandai dengan tanda centang di sebelah nama akun tersebut. Sebagian besar mahasiswa setuju dalam menelusur informasi di media video online mempertimbangkan kemutakhiran video. Kemutakhiran informasi dalam media video online dapat dilihat dari kalom deskripsi yang terletak dibawah video tersebut akan tertulis kapan video tersebut dipublikasikan. Tahapan Monitoring terdiri dari berlangganan saluran yang memberi informasi dan melihat video lain di Channel yang memberi besar mahasiswa setuju dalam menelusur informasi di media video online mempertimbangkan berlangganan saluran yang memberi informasi. Berlangganan saluran yang memberi informasi akan mendapatkan informasi yang diposting oleh saluran yang dilanggan. Sebagian besar mahasiswa setuju dalam menelusur informasi di media video online mempertimbangkan 59 BIBLIOTIKA Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi video lain dari Channel yang menyediakan informasi. Channel yang menyediakan informasi mungkin saja telah mempublikasi video yang berisi informasi yang berkaitan tentang video yang mereka lihat sebelumnya. Tahapan Extractingterdiri dari mempertimbangkan kolom deskripsi dan komentar. Sebagian besar mahasiswa setuju dalam menelusur informasi di media video online mempertimbangkan kolom deskripsi untuk memperdalam informasi di video yang dilihat. Kolom deskripsi dapat berisi tentang tanggal publikasi, jenis video maupun sumber informasi yang ada dalam video. Sebagian besar mahasiswa setuju dalam menelusur informasi di media video online mempertimbangkan kolom komentar untuk memperdalam informasi di video. Kolom komentar merupakan sarana bagi penelusur informasi untuk menyampaikan tanggapan mengenai informasi dalam video tersebut yang bisa saja menambah atau mengkoreksi informasi didalamnya. Kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang dapat dibagi menjadi kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integrasi pribadi, kebutuhan integrasi sosial dan kebutuhan pelarian. Kebutuhan kognitif terdiri dari penyelesaian tugas kuliah dan menambah pengetahuan. Sebagian besar mahasiswa setuju memanfaatkan informasi di media video online untuk menyeselesaikan tugas perkuliahan. Video dalam website penyedia layanan video online dapat pula membantu mahasiswa menyelesaikan tugas yang diberikan dalam perkuliahan. Sebagian besar mahasiswa sangat setuju memanfaatkan informasi di media video online untuk menambah pengetahuan. Menambah pengetahuan yang berbeda yang mungkin belum mereka ketahui. Kebutuhan afektif terdiri dari tingkat kepercayaan dan dapat dipertangung jawabkan informasi di media video online. Sebagian besar mahasiswasangat setuju bahwa informasi di media video online terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan. Informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi perlu yang terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan. Kebutuhan integrasi pribadi terdiri dari menambah pemahaman mengenai suatu bidang tertentu. Sebagian besar mahasiswa sangat setuju memanfaatkan media video online untuk menambah pemahaman mengenai suatu bidang tertentu. Bidang yang perlu untuk menambah pemahaman tidak selalu mengenai perkuliahan dapat juga bidang yang diminati atau yang disukai. Kebutuhan integrasi sosial terdiri dari membagikan video yang telah dilihat. Sebagian besar mahasiswa tidak setuju membagikan video yang telah dilihat. Salah satu fitur untuk menyebar luaskan video di media video online adalah adanya fitur share didalamnya. Kebutuhan pelarian terdiri dari mencari hiburan sangat tinggi. Sebagian besar mahasiswa sangat setuju mencari informasi di media video online untukhiburan Selain informasi yang dapat menunjang tugas dan pekerjaan didalam media video online terdapat juga hiburan didalamnya. PEMBAHASAN Tahapan awal penelusuran informasi, alat yang digunakan untuk menelusur informasi di media video online yang mereka gunakan seperti smarphone dalam mengakses informasi memiliki cara yang lebih mudah. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Heyes dalam Alia 2014 smartphoneadalah cara yang lebih mudah dalam mengakses informasi dan berinteraksi dengan teman-teman kita melalui internet. Bagi sebagian besar orang, smartphonesudah menjadi kesatuan dari sifat mereka. Cara yang lebih mudah yang dimaksud adalah penelusuran informasi hanya mengetikkan kata kunci melalui media video online maka akan muncul hasil yang berhubungan dengan kata kunci yang mereka ketikkan. Tahapan selanjutnya Chaining, penggunaan internet sebagai sarana penelusuran informasi sangat diminati karena dapat mengakses ke seluruh sumber, dapat menggabungkan beberapa sumber dan memiliki kemampuan multimedia. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Abdul Rahman Saleh dalam Savitri 2016 internet digunakan oleh banyak orang karena menawarkan banyak manfaat, antara lain sepertidapat mengakses ke seluruh sumber-sumber informasi di dunia secara tidak terbatas danmempunyai fasilitas hyperlinkyang memungkinkan kita menggabungkan informasi dari sumber yang satu dengan informasi dari sumber lain yang berada di dunia maya internet. Tahapan Browsing mengenai penggunaan fitur Search sangat diminati oleh para penelusur karena dengan fitur ini mereka dapat mendapatkan hasil video yang relevan dengan kata kunci atau kueri yang mereka ketikkan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Youtube Creators 2017 penelusuran di YouTube akan berusaha menampilkan hasil yang paling relevan berdasarkan kueri kata kunci. Video diberi peringkat berdasarkan banyak faktor, termasuk seberapa baik kecocokan judul, deskripsi, dan konten video dengan kueri penggunaan fitur Trending tinggi dikarenakan fitur ini menyajikan video yang banyak diakses warganet, yang baru dan faktor lainnya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Google Support 2017 diantara banyak video baru di YouTube pada hari tertentu, Trending hanya dapat menunjukkan sejumlah Reccomended menyediakan informasi berupa video-video yang 60 BIBLIOTIKA Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi pernah ditonton sebelumnya atau memiliki topik yang serupa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Youtube Creators 2017 rekomendasi video adalah koleksi video yang dipersonalisasi oleh masing-masing penonton, yang tertarik untuk menonton lebih lanjut berdasarkan aktivitas sebelumnya. FiturWatch It Again membuat daftar video yang akan ditonton di masa yang akan datang baik yang sudah pernah ditonton maupun belum di fitur “Tonton Nanti” hal tersebut sesuai dengan pernyataan Google Support 2017 dengan menambahkan video ke daftar putar “Tonton Nanti”, sehingga dapat mengaksesnya dengan mudah kapan saja, baik untuk menontonnya kembali atau untuk pertama fitur Recently Uploaded tinggi karena untuk menghindari masalah ingatan dan kebosanan dengan memperlajari hal baru yang ada di media video online hal ini sesuai dengan pendapat Torie Natalova 2017 mempelajari sesuatu yang baru menyebabkan otak membangun koneksi antar neuron, mengganti beberapa yang hilang seiring berjalannya waktu. Sering melakukan hal baru juga akan menumbuhkan pola pikir yang lebih berkembang, mendorong ketekutan dan ketahanan. Tahapan Differentiating, penelusur dalam mencari informasi yang dibutuhkan karena banyak orang mengaksesnya yang mungkin saja bertentangan dengan keyakinan mereka sendiri. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Linda 2017 efek bandwagon adalah fenomena psikologis di mana orang melakukan sesuatu terutama karena orang lain melakukannya, terlepas dari keyakinan mereka sendiri, yang mungkin mereka abaikan atau timpa. Selanjutnya tentang jumlah subscribers hanya menunjukkan akun yang melanggan channel tersebut bukan kebenaran informasi yang diunggah didalamnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Support Google 2017 bahwajumlah pengguna yang telah subscribe ke channel YouTube adalah orang yang mengikuti channel tertentu. Channel yang sudah Verified banyak dikases karena channel tersebut sudah mapan dalam menyediakan informasi dalam bentuk video. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Support Google 2017 bahwa jika terlihat tanda centang verifikasi atau di samping nama channel YouTube, berarti channel tersebut adalah milik kreator yang sudah mapan, atau merupakan channel resmi milik suatu brand, bisnis, atau kemutakhiran video dalam menelusur informasi oleh mahasiswa tinggi karena dalam penelusuran informasi tidak hanya melalui penelusuran offline seperti perpustakaan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Prawati 2003 bahwa penyediaan atau pengadaan tidak sebatas tersedia di perpustakaan, tetapi harus mempertimbangkan beberapa aspek salah satunya kemutakhiran informasi. Tahapan selanjutnya Monitoring, banyak mahasiswa berlangganan channel karena memiliki beberapa keuntungan yaitu mengikuti informasi yang dipublikasi channel tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Helianthusonfri 2016168 secara umum ada tiga alasan mengapa orang-orang mau mengikuti sebuah channel Youtube. Tiga alasan tersebut antara lain Channel Youtube antara lain memberikan hiburan, informasi atau edukasi. Mahasiswa sebagian besar melihat video pada Channel yang sama,hal tersebut merupakan salah satu strategi penelusuran informasi, selain menghemat waktu juga memperoleh informasi yang relevan dengan video yang pernah dilihat sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Purwono 200810 bahwa menelusur informasi di internet diperlukan karenainformasi yang tersedia menghemat waktu pencarian, sangat relevan, sangat banyak dan beraneka ragam Tahapan yang terakhir yaitu Extracting, adanya kolom deskripsi dapat membuat mahasiswa ingin melihat video tersebut, mempelajari atau menemukan informasi yang dibutuhkan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Youtube Creators 2017 bahwa bidang deskripsi sangat berguna untuk membantu penelusur informasi menemukan, mempelajari, dan memutuskan apakah mereka ingin menonton video anda atau tidak. Pertimbangan melihat kolom komentar dalam menelusur informasi tinggi. Kolom ini memfasilitasi penonton untuk berdiskusi mengenai informasi pada video yang mereka akses. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Youtube Creators 2017 percakapan di kalangan penonton pasti akan terjadi dengan atau tanpa keterlibatan Channeldi bagian komentar di YouTube. Pemenuhan kebutuhan kognitif dalam penggunaan internet khususnya melalui media video online oleh mahasiswa untuk mengerjakan tugas karena dapat melakukan komunikasi secara singkron, interaktif dan sebagai media massa. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Hardjito 2002 bahwa internet memang dapat digunakan dalam mendukung perkuliahan di perguruan tinggi karena memiliki karakteristik yang khas seperti interaktif. Internet khususnya media video online dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan karena berasal dari seluruh dunia, selalu diperbarui dan berbagai macam bentuk. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Krentnian 2012 bahwa internet merupakan mesin mencari segala informasi yang dibutuhkan oleh banyak kalangan dalam memperluas cakrawala dan akses informasi segala penjuru dunia. Pemenuhan kebutuhan afektif untuk tingkat kepercayaan informasi pada media video onlinetinggikarena mudahnya informasi yang ada pada media video online untuk dicerna. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Anindyaputri 2017 setiap orang punya kecenderungan alami untuk memercayai informasi yang mudah dicerna. 61 BIBLIOTIKA Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Pemenuhan kebutuhan integrasi pribadi, informasi di internet sangatlah banyak dan beragam untuk menambah pemahaman begitu juga pada media video online. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Krentnian 2012 bahwa banyaknya informasi dan ilmu pengetahuan yang terdapat pada dunia maya atau internet, maka akan menjadi media untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi penggunanya yang aktif mengikuti sebuah situs ilmu pengetahuan dan disiplin ilmu yang dipublikasikan melalui situs resmi di internet. Pemenuhan kebuthan integrasi sosial, perihal mahasiswa tidak mau membagikan informasi yang mereka miliki bisa diartikan sebagai memenuhi kebutuhan mereka terlebih dahulu. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Deuter dalam metrotvnews 2015 bahwa menempatkan diri anda lebih dahulu bukanlah kualitas negatif. Itu adalah tugas anda untuk mengurus diri sendiri dan mendapatkan apa yang anda butuhkan. Pemenuhan kebutuhan pelarian, kebanyakan penelusur informasi di media video onlineuntuk mencari hiburan. Hal tersebut didukung dengan pernyataan Akbar 200510 Internet adalah sumber informasi, alat komunikasi serta alat hiburan. SIMPULAN DAN SARAN Mahasiswa dalam menelusur informasi melalui media video online telah mampu dengan runtut melakukan tahapan-tahapannya mulai dari Starting, Chaining, Browsing, Differentiating, Monitoring, dan Extracting. Tahapan tersebut dilaksanakan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dapat di kelompokkan menjadi kebutuhan kognitif, afektif, integrasi pribadi, integrasi sosial dan kebutuhan pelarian. Mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi dapat memilah dan memilih informasi seperti apa yang mereka perlukan dan dapat dimanfaatkan dengan cukup maksimal. Mahasiswa hendaknya mampu memanfaatkan segala fitur yang ada dalam internet khususnya pada media video online agar dapat memperoleh informasi yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan informasinya. Mahasiswa juga seharusnya mampu membuat skala prioritas mengenai informasi seperti apa yang mereka butuhkan. Skala prioritas mengenai kebutuhan informasi akan membantu mahasiswa untuk menentukan informasi apa yang segera dipenuhi. DAFTAR RUJUKAN Akbar Ali. 2005. Menguasai Internet Plus Pembuatan Web. Bandung M2S. Alia, Sarifah Siti, dkk 2014. Studi Pengguna Cek Smartphone Kali Sehari Pengguna mengaku merasa hampa tanpa gadget. online Diakses pada 13 April 2018. Anindyaputri, Irene. 2017. Jangan Mau Ditipu! Ini Alasan Orang Mudah Percaya Berita Hoax.online Diakses pada 15 April 2018. Batley, Sue. 2007. Information Architecture for Information Professionals. England Chandos Publishing. Creators, Youtube. 2017. Pelajaran Menulis deskripsi cerdas. online Diakses pada 14 April 2018. Creators, Youtube. 2017. Pelajaran Penelusuran dan penemuan di YouTube –YouTube.online Diakses pada 13 April 2018. Creators, Youtube. 2017. Pelajaran Terhubung dengan komunitas Anda.online Diakses pada 14 April 2018. Hardjito. 2002. Internet untuk Pembelajaran. Jurnal Teknodik No. 10 tahun 2002 Helianthusonfri, Jefferly. 2016. YouTube Marketing. Jakarta. Elex Media Komputindo Kasiram, M. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang UIN Malang. Krentnian, Zulkarnaen. 2012. Internet Cerdas Dapat Banyak Informasi Dan Menambah Ilmu Pengetahuan. 62 BIBLIOTIKA Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi online Diakses pada 15 April 2018. Linda. 2017. The Bandwagon Effect Are we going to think for ourselves?.online Diakses pada 14 April 2018. Metrotvnews. 2015. Ternyata Ada Sisi Baik dari Sifat Egois.online Diakses pada 15 April 2018. Purwono. 2008 . Strategi penelusuran informasi melalui Internet. dalam Seminar sehari tentang "Strategi Penelusuran Informasi di Internetyang diselenggarakan oleh Himpunan mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam, Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Indonesia, April 30, 2008. tidak dipublikasikan. Putra, D. A., Andajani, K., & Istiqomah, Z. 2018. Implementasi Preservasi Digital Koleksi Karya Ilmiah Di Perpustakaan Maulana Malik Inbrahim Malang. Bibliotika Jurnal Kajian Perpustakaan Dan Informasi, 12, 28–33. Sianipar, Aritas Puica. 2010. Pemanfaatan Youtube di Kalangan Mahasiswa Studi Penggunaan Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Medan dengan Pendekatan Uses and Gratificationonline Diakses pada 16 November 2018. Support, Google. 2017. Jumlah subscriber. online Diakses pada 14 April 2018. Support, Google. 2017. Trending di YouTube. online Diakses pada 14 April 2018. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this BatleyThis book covers the key aspects of information architecture core elements of information management, indexing, cataloguing and classification - organising and recording information in the digital environment. Information Architecture for Information Professionals also focuses on design, specifically user-centred design designing information systems that support the needs of users, by providing attractive, intuitive interfaces that support a range of information tasks and accommodate a range of individual Internet Plus Pembuatan WebAkbar AliAkbar Ali. 2005. Menguasai Internet Plus Pembuatan Web. Bandung Pengguna Cek Smartphone Kali Sehari Pengguna mengaku merasa hampa tanpa gadgetSarifah SitiDkkAlia, Sarifah Siti, dkk 2014. Studi Pengguna Cek Smartphone Kali Sehari Pengguna mengaku merasa hampa tanpa gadget. online Diakses pada 13 April Mau Ditipu! Ini Alasan Orang Mudah Percaya Berita HoaxIrene AnindyaputriAnindyaputri, Irene. 2017. Jangan Mau Ditipu! Ini Alasan Orang Mudah Percaya Berita Hoax.online Diakses pada 15 April Terhubung dengan komunitas AndaYoutube CreatorsCreators, Youtube. 2017. Pelajaran Terhubung dengan komunitas Anda.online Diakses pada 14 April untuk Pembelajaran. Jurnal Teknodik NoHardjitoHardjito. 2002. Internet untuk Pembelajaran. Jurnal Teknodik No. 10 tahun 2002Internet Cerdas Dapat Banyak Informasi Dan Menambah Ilmu PengetahuanZulkarnaen KrentnianKrentnian, Zulkarnaen. 2012. Internet Cerdas Dapat Banyak Informasi Dan Menambah Ilmu Pengetahuan. online Diakses pada 15 April Penelusuran Informasi di Internetyang diselenggarakan oleh Himpunan mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam, Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahPurwonoPurwono. 2008. Strategi penelusuran informasi melalui Internet. dalam Seminar sehari tentang "Strategi Penelusuran Informasi di Internetyang diselenggarakan oleh Himpunan mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam, Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Indonesia, April 30, 2008. tidak dipublikasikan.Pemanfaatan Youtube di Kalangan Mahasiswa Studi Penggunaan Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Medan dengan Pendekatan Uses and GratificationonlineAritas SianiparPuicaSianipar, Aritas Puica. 2010. Pemanfaatan Youtube di Kalangan Mahasiswa Studi Penggunaan Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Medan dengan Pendekatan Uses and Gratificationonline Diakses pada 16 November 2018.
Penelitian ini bertujuan mengetahui tentang pola perilaku informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dalam melakukan penelusuran informasi dengan memanfaatkan media online sebagaI sumber informasi untuk menyelesaikan tugas akademiknya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kehadiran peneliti, wawancara dengan melaui setting lokasi, informan penelitian. Teknik analisa data menggnakan Model analisis data yang dilakukan adalah flow model analysis. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas. Adapun teknik analisis memiliki tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan yang merupakan implikasi dari prinsip induktif penelitian. Kesimpulan diverivikasi selama penelitian berlangsung guna memperoleh kebenaran tentang sebuah data dan informasi. Hasil penelitian, 1. Mahasiswa mampu menyadari kebutuhan informasinya khususnya dibidang akademik .2. tidak semua mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma mampu menyeleksi informasi dengan baik. 3. Mahasiswa rata-rata melakukan penelusuran informasi menggunakan media online atau internet yang akurat dan bisa untuk dipertanggungjawabkan untuk memenuhi kebutuhan informasi akademiknya. 4. Mahasiswa telah mampu menentukan kebutuhan informasi akademiknya. 5 Mahasiswa mampu mengumpulkan informasi yang telah diseleksinya untuk membantu permasalahan yang sedang dihadapinya atau sharing informasi ke sesama teman yang membutuhkan dalam konteks pemenuhan kebutuhan informasi yang berkaitan dengan perkuliahan informasi internal. 6. Mahasiswa melakukan penelusuran informasi untuk pemenuhan kebutuhan akademik internal perkuliahan dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan informasi internal kebutuhannya. 7. Mahasiswa melakukan penelusuran informasi sangat sesuai dengan model yang dikenalkan oleh Kuhlthau. Kata Kunci Perilaku Informasi, Penelusuran Informasi, Media On-line Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Prosiding Seminar Nasional “Literasi Digital Dari Pustakawan Untuk Merawat Kebhinekaan” Malang, 10 Oktober 2018 Prosiding Seminar Nasional “Literasi Digital Dari Pustakawan Untuk Merawat Kebhinekaan” Malang, 10 Oktober 2018 Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 1 huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 satu tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp seratus juta rupiah. Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 1 huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tiga tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp lima ratus juta rupiah. Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 1 huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 empat tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp satu miliar rupiah. Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat 3 yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 sepuluh tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp empat miliar rupiah. Prosiding Seminar Nasional “Literasi Digital Dari Pustakawan Untuk Merawat Kebhinekaan” Malang, 10 Oktober 2018 Program Studi Ilmu Perpustakaan FS UM 2018 Prosiding Seminar Nasional Literasi Digital Dari Pustakawan Untuk Merawat Kebhinekaan Editor Moh. Safii, Dwi Novita Ernaningsih, Reviewer Moh. Safii, Dwi Novita Ernaningsih, Adi Prasetyawan, Taufiq Kurniawan, SIP, Setiawan, Penanggung Jawab Prof. Dr. Heri Suwignyo, ISBN Tata Letak Salman Desain Sampul Salman Penerbit Program Studi Ilmu Perpustakaan FS UM Redaksi Ged. E7 Fakultas Sastra FS Universitas Negeri Malang UM Jl. Semarang 5 Malang Malang E-mail Hak Cipta dilindungi Undang-undang All Rights Reserved Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa seizin tertulis dari penerbit Committee Director Prof. Dr. Heri Suwignyo, Moh. Safii, Steering Committee Moh. Safii, Dwi Novita Ernaningsih, Setiawan, Organizing Committee Moh. Safii, Dwi Novita Ernaningsih, Adi Prasetyawan, Taufiq Kurniawan, SIP, Setiawan, Zeni Istiqomah, SIP., Amalia Nurma Dewi, Drs. Darmono, Inawati, Sokhibul Ansor, Andi Asari, SIP, MA. Lidya Amalia Rahmania, Drs. Dwi Sugianto, Drs. Dwi Saksomo. Dra. Hj. Ida Lestari, Kata Pengantar Literasi digital yang merupakan bagian dari literasi informasi merupakan kemampuan seseorang mengetahui kapan dia membutuhkan informasi, mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, dan secara efektif menggunakan informasi tersebut untuk isu atau masalah yang dihadapi. Literasi digital sangat dibutuhkan untuk menghadapi banjirnya informasi information flooding di berbagai media baik media cetak maupun media elektronik. Era digital saat ini literasi informasi terkait konteks berada dalam tataran literasi digital. Pengguna media sosial sebagian besar dari kalangan remaja. Selama ini mahasiswa berselancar di dunia maya, mendapatkan banyak informasi dari berbagai sumber, namun informasi itu belum tentu benar dan terkadang juga berita bohong. Yang lebih mengkhawatirkan adalah berita ataupun informasi yang bersifat fitnah dan ujaran kebencian. Derasnya informasi yang tidak dibekali dengan kemampuan literasi yang memadai dinilai menjadi salah satu penyebab peredaran hoax yang semakin meluas. Presiden Jokowi pada tanggal 22 Januari 2017 menyatakan bahwa Pemerintah terus perangi hoax, sehingga dijadikanlah hoax sebagai wabah nasional. Ketua Umum Masyarakat Telematika Mastel menyatakan peningkatan literasi masyarakat dinilai bisa atasi wabah hoax. Kerja sama berbagai pihak mulai dari pemerintah hingga komunitas, untuk menyediakan sumber informasi yang valid, diharapkan bisa membantu meningkatkan literasi masyarakat. Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang dalam hal ini ingin berkontribusi kepada negara dan perkembangan ilmu perpustakaan secara khusus, untuk menjawab tantangan jaman berkaitan dengan permasalahan literasi selama ini. Masalah timbul sampai pada maraknya hoax karena rendahnya tingkat literasi informasi di masyarakat. Meningkatnya kemampuan literasi informasi tidak hanya melawan hoax, tetapi membentuk pribadi sebagai pembelajar sepanjang hayat. Moh. Safii, Ketua Pelaksana Daftar Isi Halaman Judul ....................................................................................................... Tim Redaksi Commite Kata Pengantar Daftar Pustaka Ada Etika Bukan Cuma Logika Analisis Budaya Organisasi Pustakawan Perpustakaan Pusat Nurul Chamidah .................................................................................................. 1 Affect of service Mutu Kinerja Pustakawan Dalam Pelayanan Jasa Di Perpustakaan Ahmad Rijal Pahlevy .......................................................................................... 20 Aktivitas Perilaku Pencari Informasi E-Journal Dalam Website di Kalangan Mahasiswa Masriyatun ........................................................................................................ 44 Cybrarian Menjawab Tantangan Era Disrupsi Di Perpustakaan Lidiya Filza Yasinta, Elok Rizki Khusnul Khotimah, Distwenti Refina ................................................................................................ 52 Diseminasi Informasi Berbasis Media Sosial Pada Perpustakaan Digital Budaya Indonesia Rahmat Fadhli, Husein Saeful Insan, Miftahunnisa’ Igiriza .............................. 60 Gaya Kepemimpinan Karismatik Pustakawan Di Era Disruptif Mutia Indriyani, Nurul Hidayatul Laili, Dien Rahmadina Putri ......................... 68 Gerakan Literasi Sekolah Terstruktur Untuk Mengembangkan Keterampilan Abad 21 Kusmiati ............................................................................................................. 76 Implementasi Repair Café Di PerpustakaanUmum Reza Mahdi, HanunAdlan, Fery Wahyu Ramadhan .......................................... 85 Internet of Things Implementasi Dalam Perpustakaan Lucky Kurniawan, Ovandio Iqbal Firdaus .......................................................... 93 Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik Di Bagian PPID Bapenda Pemprov Jabar Wenda Ifani Hamidah,,Ninis Agustini Damayani, Agus Rusmana .................... 99 Kebijakan Sensorship Di Perpustakaan Sekolah Siti Fatmawati, Octarina Nugrahaningtyas, Puspa Paramita......................... 107 Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa JIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Farhan Bukhori, Tamara Adriani-Salim ........................................................... 117 Kesiapan Pustakawan Dalam Menghadapi Era Teknologi Informasi Astika, Ziyana Walidatus Sholihah .................................................................. 127Layanan Centre Of Culture Sebagai Upaya Melestarikan Budaya Lokal Melalui Perpustakaan Umum Daerah Mifta Olievia Wardhani, Ratna Aulia Sari ....................................................... 136 Learning Resource Center SMP Al Izzah Internasional Islamic Boarding School, Kota Batu Mengunakan Model Literasi 7 Langkah Knowledge Management Sokhibul Ansor, Wahyu Eka Nurhandini ......................................................... 142 Literasi digital Perilaku Digital Native dalam memanfaatkan Cloud Library Elfinnida Nurul Komaril Asyarotin, Nabilla Ifada Maulidya, Yulinar Ayu Dewanti ........................................................................................ 154 Mempermudah Kinerja Masyarakat Dengan Menggunakan Perpustakaan Digital Milu Mega Vamilia, Rista Rahmatiastiti, Siti Rohiimaa .................................. 219 Mengembangkan Kompetensi Pustakawan di Era Digital Sebagai Upaya Menjaga Keberlangsungan Profesi Alifia Cahyaning tyas Aritra, Finda Imalasari, Nadia Aprilia Gude ................................................................................................................ 162 Pemanfaatan Fasilitas Literacy Corner Di Terminal Strategi Literasi Di Era Disrupsi Evi Aprilia Sari, Anggi Pratiwi .......................................................................... 169 Pembuatan Video Humor Sebagai Sarana Promosi Perpustakaan Perguruan Tinggi Melalui Media Sosial Instagram Aulia Rahman, Fajar Romadhoni, Mahendra Panji Daniswara ....................................................................................................... 178 Peran Netizen Dalam Menghadapi Era Disruptif Sensasi Berada di ruang Tanpa Ruang Erninda Qurrotaa’yun, Milati Kamila Ulfa, Zahrotul Hurriyyah ......................................................................................................... 186 Perilaku Pencarian Informasi Orang Tua Untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi Anak Di Perpustakaan Umum Kota Malang Riyani, Dwi Novita Ernaningsih ....................................................................... 202 Pola Perilaku Mahasiswa Dalam Melakukan Penelusuran Informasi Dengan Memanfaatkan Media Online Sebagai Sumber Informasi Untuk Penyelesaian Tugas Akademik Bakhtiyar ......................................................................................................... 215 Promosi Perpustakaan Melalui Video Advertising Guna Meningkatkan Pemasaran Jasa Perpustakaan Umum Karina Okta Bella, Putri Larasati ..................................................................... 227 Repositori Perpustakaan Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang Sebagai Wadah Dalam Penyimpanan Dan Pengumpulan Lokal Konten Civitas Akademika Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin, Iqbal Anwar Zakaria ............................................................................................................ 234 Strategi Pengembangan Literasi Sekolah Dengan Memanfaatkan Metode Pembelajaran Brainstorming Di Sekolah Violita Dea, Wilujeng Ayu Wulandari ............................................................. 244 Strategi Pustakawan Dalam Meningkatkan Pemanfaatan Local Content Di Perpustakaan Studi Deskriptif Tentang Strategi Pustakawan Dalam Meningkatkan Pemanfaatan Local Content Di Perpustakaan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Ari Hardiman, Farah Ruqayah......................................................................... 251 User Experience Sebagai Terobosan Perpustakaan Menghadapi Net-Generation Rosiana Nurwa Indah, Miftahunis aIgiriza, Rifqi Zaeni Achmad Syam .................................................................................................. 260 Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang, 10 Oktober 2018 215 POLA PERILAKU MAHASISWA DALAM MELAKUKAN PENELUSURAN INFORMASI DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA ONLINE SEBAGAI SUMBER INFORMASI UNTUK PENYELESAIAN TUGAS AKADEMIK Bakhtiyar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya E-mail ABSRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui tentang pola perilaku informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dalam melakukan penelusuran informasi dengan memanfaatkan media online sebagaI sumber informasi untuk menyelesaikan tugas akademiknya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kehadiran peneliti, wawancara dengan melaui setting lokasi, informan penelitian. Teknik analisa data menggnakan Model analisis data yang dilakukan adalah flow model analysis. Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas. Adapun teknik analisis memiliki tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan yang merupakan implikasi dari prinsip induktif penelitian. Kesimpulan diverivikasi selama penelitian berlangsung guna memperoleh kebenaran tentang sebuah data dan informasi. Hasil penelitian, 1. Mahasiswa mampu menyadari kebutuhan informasinya khususnya dibidang akademik .2. tidak semua mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma mampu menyeleksi informasi dengan baik. 3. Mahasiswa rata-rata melakukan penelusuran informasi menggunakan media online atau internet yang akurat dan bisa untuk dipertanggungjawabkan untuk memenuhi kebutuhan informasi akademiknya. 4. Mahasiswa telah mampu menentukan kebutuhan informasi akademiknya. 5 Mahasiswa mampu mengumpulkan informasi yang telah diseleksinya untuk membantu permasalahan yang sedang dihadapinya atau sharing informasi ke sesama teman yang membutuhkan dalam konteks pemenuhan kebutuhan informasi yang berkaitan dengan perkuliahan informasi internal. 6. Mahasiswa melakukan penelusuran informasi untuk pemenuhan kebutuhan akademik internal perkuliahan dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan informasi internal kebutuhannya. 7. Mahasiswa melakukan penelusuran informasi sangat sesuai dengan model yang dikenalkan oleh Kuhlthau. Kata Kunci Perilaku Informasi, Penelusuran Informasi, Media On-line Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang, 10 Oktober 2018 216 PENDAHULUAN Kebutuhkan informasi merupakan bagian dari tuntutan kehidupan manusia. Rozinah 2012 mengungkapkan bahwa tingkat kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Tingkat kebutuhan informasi mengakibatkan adanya perbedaan perilaku setiap pengguna informasi dalam melakukan penelusuran informasi. Menurut Sulistyo Basuki dalam Draakuskus, 2012 Temu kembali informasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai, sebagai jawaban berdasarkan kebutuhan pemakai.“Temu balik informasi” merupakan istilah generic yang mengacu temu balik dokumen atau sumber data dari fakta yang dimiliki unit informasi atau perpustakan. Kemajuan teknologi informasi komunikasi ICT membawa dampak perubahan mendasar dalam memenuhi kebutuhan informasi. Keberadaan media online sebagai sumber informas, menjadikan mahasiswa di perguruan tinggi negeri maupun swasta semakin dimudahkan dalam pemenuhan kebutuhan informasi untuk menunjang proses belajar mengajar. Mahasiswa merasa lebih nyaman menggunakan internet untuk mengerjakan tugas-tugasnya akademisnya, sebab media online sebagai salah satu sumber informasi yang memiliki kelebihan dibandingkan sumber-sumber informasi lainnya, lebih efisien, kecepatan dalam memperoleh informasi, biaya yang murah, keberadaan sumber informasi yang melimpah, praktis dan fleksibel karena dapat diakses di mana saja dan kapan saja . Internet menjadi salah satu alternatif yang telah digunakan oleh mahasiswa selain perpustakaan. Ketiadaan referensi di perpustakaan juga menjadi salah satu faktor yang memungkinkan mahasiswa mencari jalan cepat dan mudah untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. Cara penelusuran informasi pada media online, cukup memasukkan kata kunci yang diinginkan pada salah satu media online yang digunakan, maka akan muncul begitu banyak hasil penelusuran yang diinginkan Rifefan, 201415.Keberadaan internet membuat penyelesaian tugas akademik terasa lebih praktis, mempermudah mahasiswa mencari dan memperoleh berbagai referensi dan informasi yang dibutuhkan. Berdasarkan dari uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengatahui tentang pola perilaku informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu P0litik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dalam melakukan penelusuran informasi dengan memanfaatkan media online sebagai sumber informasi untuk menyelesaikan tugas akademisnya. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana menurut Moleong 20104 bahwa metodologi penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menggunakan metode deskriptif berarti berarti peneliti menganalisa data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya Moleong, 201011. Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang, 10 Oktober 2018 217 B. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan beberapa metode sebagai berikut 1. Observasi. Metode ini adalah proses langsung mengamati subyek penelitian mengenai kondisi lapangan, manusia, dan situasi secara langsung. Memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak subyek Moleong, 2010175. 2. Kehadiran Peneliti. Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrumentdan dengan teknik pengumpulan data participant observation observasi berperan serta. Sugiyono, 20135. 3. Wawancara. Adapun macam-macam wawancara yaitu menurut Esterberg dalam Sugiyono, 201373. meliputi a. Wawancara terstruktur. b. Wawancara semi terstruktur c. Wawancara tak terstruktur. d. Dokumentasi. D. Informan Penelitian Informan adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2015218.Pertimbangan penting adalah kriteria mahasiswa yang menjadi informan yakni 1. Informan merupakan mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya disemua jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2. Informan merupakan mahasiswa semester tujuh dan delapan. 3. Informan bukan merupakan orang awam pada media online. Paham mengakses internet menggunakan dekstop dan perangkat mobile. 4. Informan aktif menggunakan media online minimal mengakses internet 5 kali dalam seminggu. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 4 empat mahasiswa sebagai informan yang dianggap representatif mewakili populasi.. E. Teknik Analisis Data . Model analisis data yang dilakukan adalah flow model analysis model analisis data berlangsung atau mengalir. Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 201391 mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Peneliti menggunakan analisis flow model yang dikemukakan oleh Miles dan Hubberman dalam Sugiyono, 2015247. Teknik analisis ini memiliki tiga komponen, yaitu 1. Reduksi data. 2. Penyajian data. 3. Kesimpulan. HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN A. Perilaku Informasi Wilson dalam Barus, 2011 menyatakan terdapat empat istilah dalam perilaku informasi yakni Information behaviour, information seeking behaviour, information searching behaviour dan information use behaviour. Dari keempat istilah tersebut menurut Wilson paling luas cakupannya adalah Information Behaviour, selanjutnya information seeking behaviour dan terakhir information searching behaviour. Information behaviour merupakan totalitas hubungan manusia dengan sumber dan saluran informasi, termasuk penelusuran informasi aktif dan pasif dalam penggunaan informasi. Information seeking behaviour merupakan upaya menemukan informasi sebagai konsekuensi dari kebutuhan informasi untuk memenuhi beberapa tujuan. Dalam perjalanan menemukan, para individu Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang, 10 Oktober 2018 218 berinteraksi dengan sistem informasi manual seperti surat kabar atau perpustakaan, atau dengan sistem berbasis komputer seperti World Wide Web. Sedangkan information searching behaviour adalah perilaku penelusuran informasi ditingkat mikro yang digunakan pencari ketika berinteraksi dengan sistem informasi. Bakhtiyar, 2017370 B. Permodelan Pola Perilaku Informasi Model pola perilaku pencarian informasi adalah gambaran langkah-langkah dari tindakan aktivitas mencari informasi. Adapun model perilaku informasi Bakhtiyar, 2017370-371 yaitu; 1. The Big 6 dikembangkan oleh dua pakar bernama Robert e berkowitz dan Michael B. Einsberg pada tahun 1987. Berkowitz dan Einsberg menamai model literasi informasi ini dengan the Big 6 Einsberg 2004. 2. Seven Pillar, model dibuat oleh SCONULL dan pertama kali keluar pada tahun 1999. Model ini mengkombinasikan ide mengenai kemampuan yang meliputi mengklarifikasi dan mengilustrasikan hubungan antara informasi keterampilan dan keahlian TI, dan gagasan tentang kemajuan. SCONUL, 20071. 3. Empowering Eigth adalah model literasi informasi yang dihasilkan dari pertemuan dua workshop di Srilangka tahun 2004 dan di india tahun 2005 Wijetunge 2005. 4. Adapun model umum perilaku informasi menurut Wilson. Barus 2011 mengungkapkan dalam teori Wilson dapat dilihat bahwa perilaku informasi merupakan proses yang berkaitan dengan pengolahan dan pemanfaatan informasi dalam kehidupan seseorang. Kebutuhan akan informasi tidak langsung berubah menjadi perilaku mencari informasi, melainkan harus dipicu terlebih dahulu oleh pemahaman seseorang tentang persoalan dalam hidupnya. Kemudian, kebutuhan informasi berubah menjadi aktivitas mencari informasi, ada beberapa hal yang mempengaruhi perilaku tersebut, yaitu a. Kondisi psikologis seseorang. b. Demografis. c. Peran seseorang di masyarakatnya. d.Lingkungan e. Karakteristik sumber informasi.5. Kuhlthau Information Seeking, dikembangkan oleh Carol Kuhlthau 200490 yaitu seorang profesor dibidang ilmu perpustakaan dan informasi pada University New Jesery. Menurut Kuhltau dalam Barus, 2011 Model proses pencarian informasi terbagi enam, yaitu. 1. Tahap Inisiasi. Tahapan ini muncul ketika seseorang menyadari adanya kebutuhan terhadap informasi tertentu. Tahap inisiasi ditandai oleh perasaan tidak pasti, yang mengakibatkan dilakukannya upaya-upaya mengkaitkan situasi yang dihadapi dengan pengalaman yang dimilikinya dari masa lampau yang berhubungan dengan pencarian informasi. 2. Tahap Seleksi. Pada tahap ini pencari informasi mulai merasa optimis, karena informasi yang dikumpulkan dapat memenuhi kebutuhannya. Pola pikir mereka mulai diarahkan pada upaya mempertimbangkan informasi yang telah diketemukan dengan berbagai kriteria seperti kepentingan pribadi, persyaratan dalam tugastugas yang harus diselesaikan, sumber informasi yang tersedia, dan waktu yang tersedia. Pada tahap ini seseorang mulai berdiskusi dengan temantemannya, dan mulai melakukan pemilihan informasi secara lebih sistematis. 3. Tahap Eksplorasi. Selesai melalui tahap seleksi, pengguna informasi mengalami kebingungan dan perasaan yang tidak pasti karena adanya keragu-raguan yang semakin meningkat. Keraguan ini disebabkan konsep yang ada dalam pikiran pengguna informasi terhadap kebutuhan informasi tidak relevan dengan informasi yang didapat. Untuk mengatasi masalah tersebut pola pikir mereka mulai diarahkan pada upaya-upaya menemukan titik orientasi yang dapat membantu untuk menemukan sisi pandang Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang, 10 Oktober 2018 219 yang sesuai dengan kepentingannya. 4. Tahap Formulasi. Tahap ini merupakan tahap yang menentukan, karena perasaan tidak pasti mulai terkikis dan rasa percaya diri mulai tumbuh. Pola pikir mereka sudah terfokus untuk memilih ide-ide dari informasi yang dikumpulkan untuk membentuk topik yang sedang ditekuninya. 5. Tahap Interaksi. Tahap ini merupakan tahap interaksi antara pemakai dengan fungsi-fungsi sistem yang paling efektif dan efisien. Aktifitasnya adalah menghubungkan informasi yang terkumpul dengan kebutuhan sekaligus menyeleksi informsi yang relevan dengan kebutuhan.6. Tahap Presentasi. Tahap ini merupakan tahap puncak dari pencarian informasi yang akan berakhir dengan dua kemungkinan, merasa puas atau sebaliknya. C. Kebutuhan Informasi Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Tidak semua materi pelajaran yang disampikan dosen bisa ditangkap dan dimengerti oleh para mahasiswa. Mahasiswa menyadari dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan informasi dengan melakukan penelusuran informasi. Ido Adi Kurniawan mengatakan bahwa “Aku sangat tidak tergantung pada dosen bagaimana dia menjelaskannya, tetapi inti atau yang penting-penting saja yang saya catat, apabila terdapat hal-hal yang tidak kupahami, maka aku langsung bertanya pada keluarga atau sesama teman, baru kemudian aku bertanya langsung kepada dosen. Contohnya saja aku bertanya tentang Undang-Undang perpustakaan, seharusnya aku bertanya langsung ke dosen. Agar lebih pas atau sreg, aku membaca juga di berbagai majalah, koran, internet.” Wawancara, 12 Desember 2017. Hasil wawancara yang tetera di atas menggambarkan bahwa tidak semua mahasiswa mau bertanya dan berdiskusi langsung kepada dosen yang bersangkutan. Mahasiswa lebih baik memilih alternatif jawaban lain dengan cara mereka sendiri-sendiri. Berbagai tugas yang diberikan oleh para dosen, menjadi ajang latihan bagi mahasiswa untuk menemukan penyelesaian, yang kemudian menjadi pengetahuan terbaru bagi mahasiswa. Rozinah 20128 menjelaskan bahwa informasi sesuai dengan ciri-cirinya, memiliki sifat membenarkan yang berhubungan dengan kenyataan. Bila informasi yang ada salah tetapi penerima mempercayainya, maka informasi itu bisa dikatakan benar. Informasi memiliki cara pembaharuan, yakni sesuatu yang baru bagi penerima informasi, memperbaharui atau memberikan tambahan informasi yang telah ada. Qonita Fi Aunillah menyatakan bahwa “Sumber-sumber informasi tidak pasti dan harus dari internet tetapi juga bisa dari jurnal, buku-buku, perpustakaan, kampus,orang terdekat dan seminar.”Wawacara, 5 Januari 2017 Dari hasil wawancara tersebut, menggambarkan dengan pasti bahwa perpustakaan sebagai sumber informasi yang sebenarnya, tidak menjadi pilihan utama sebagai sumber informasi bagi para mahasiswa. Media online atau internet menjadi sumber utama dalam penelusuran informasi, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa sumber informasi terdapat dimana-mana seperti di waork shop, diskusi panel. seminar, konferensi,organisasi atau institusi, dan lain sebagainya. Yusup 200916 menjelaskan bahwa sumber informasi ada dan tersedia di mana-mana, di rumah, sekolah, lembaga-lembaga atau suatu organisasi komersial, pasar, buku-buku, surat kabar, majalah, perpustakaan, dan tempat- Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang, 10 Oktober 2018 220 tempat lainnya. hakekatnya, dimana suatu benda atau peristiwa berada, disana dapat terwujud atau tercipta informasisi. Sebagai mana pendapat Setiarso dalam Rozinah, 20128 yang menyatakan bahwa sumber informasi juga terdapat pada1. Manusia. 2. Organisasi. 3. Literatur, meliputi a. Literatur primer b. Literatur sekunder Boettcher dalam Barus, 2011 mengatakan bahwa kegiatan perkuliahan merupakan suatu strategi pembelajaran, yang pada dasarnya dilakukan dengan dialog/komunikasi disertai dengan beberapa kegiatan-kegiatan lainnya. “Keingintahuan dari diri saya terhadap informasi itulah, yang mendorong untuk dapat melakukan penelusuran informasi”, ungkap Wincono Adi. Demikian juga pernyataan yang senada dilontarkan oleh Qonita Fi Aunillah yang menyatakan bahwa; “Saya terdorong mencari informasi karena kewajiban-kewajiban berupa tugas-tugas dari para dosen”Wawancara, 21 Januari 2018. Hasil wawancara terlihat menggambarkan bahwa motivasi pencarian informasi, masih sangat dominan dipengaruhi oleh adanya faktor eksternal. Artinya mahasiswa melakukan information seeking, masih dominan bergantung faktor-faktor tugas dari para dosen. Krech, Crutchfield, dan Ballachey dalam Ready, 2016 menjelaskan adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, seseorang termotivasi mencari pengetahuan, bagaimana agar dapat memecahkan masalah tersebut. salah satu cara yang harus dilakukan adalah mencari tambahan pengetahuan melalui berbagai media informasi. Sedangkan Terry dalam Ready, 20016 menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu a.Tujuan si penerima. b. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data. c. Waktu. d. Ruang dan tempat. e. Bentuk.f. Semantik. D. Perilaku Penelusuran Informasi Mahasiswa Model penelusuran informasi menurut Kuhltau sebagai acuan penelitian ini. Ada 6 enam tahap, yaitu Tahap Inisiasi, Tahap Seleksi, Tahap Eksplorasi, Tahap Formulasi, Tahap Interaksi, Tahap Presentasi. Dalam modelnya, Kuhltau menggambarkan proses kegiatan pencarian informasi yang dimulai dari tahap kesadaran seseorang terhadap kebutuhan informasi sampai dengan tahap hingga mengakhiri pencarian informasi karena sudah dapat menemukan informasi. E. Tahap Inisiasi Tahapan ini muncul ketika seseorang menyadari adanya kebutuhan terhadap informasi tertentu. Tahap inisiasi ditandai oleh perasaan tidak pasti, yang mengakibatkan dilakukannya upaya-upaya mengkaitkan situasi yang dihadapi dengan pengalaman yang dimilikinya dari masa lampau yang berhubungan dengan pencarian informasi. Firman Sugiarto menyatakan bahwa;“Menyadari terhadap kebutuhan informasi akademik, biasanya saya tidak mengerti dari penjelasan dosen atau tugas akademik. Tatkala informasi belum saya ketahui, jadi saya berusaha mencari tahu informasi itu. Sedangkan Ido Adi Kurniawan mengatakan bahwa; “Apabila informasi itu sangat penting buaku, tentu berupaya untuk mencari tahu dan biasanya untuk menyelesaikan tugas akademik. Wawancara, 30 januari 20 Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang, 10 Oktober 2018 221 F. Tahap Seleksi Pada tahap ini pencari informasi mulai merasa optimis, karena informasi yang dikumpulkan dapat memenuhi kebutuhannya. Pola pikir mereka mulai diarahkan pada upaya mempertimbangkan informasi yang telah diketemukan dengan berbagai kriteria seperti kepentingan pribadi, persyaratan tugas-tugas yang harus diselesaikan, sumber informasi yang tersedia, dan waktu yang tersedia. Ido Adi Kurniawan menyatakan bahwa “ Buat aktivitas seleksi informasi,saya mencari sumbernya yang jelas yakni ke jurnal. Jadi informasi saya ambil yang penting-penting saja, jadi yang bermanfaat saja yang saya ambil..” Wawancara, 6 Pebruari 2018 G. Tahap Eksplorasi Selesai melalui tahap seleksi, pengguna informasi mengalami kebingungan dan perasaan yang tidak pasti karena adanya keragu-raguan yang semakin meningkat. Keraguan ini disebabkan konsep yang ada dalam pikiran pengguna informasi terhadap kebutuhan informasi tidak relevan dengan informasi yang didapat. Guna mengatasi masalah pola pikir, mereka mulai mengarahkan pada upaya menemukan titik orientasi yang membantu untuk menemukan sisi pandang yang sesuai dengan kepentingannya. Qonita Fi Aunillah berpendapat bahwa; “Browsing dan membaca buku, tanya kepada teman, selalu membutuhkan informasi yang akurat, saya selalu tidak langsung saja mencari di internet, persoalannya sangat tergantung nama webnya. Jika di blogspot biasanya kurang akurat, Jadi saya mencari di net,.id, .com atau ke jurnal online. Atau saya bertanya kepada kakak, orang tua, galibnya yang lebih tahu tentang informasi yang saya butuhkan.” Wawancara, 6 Pebruari 2018 H. Tahap Formulasi Tahap formulasi merupakan tahap yang sangat menentukan. Adanya perasaan yang tidak pasti, lambat laun terkikis dan selanjutnya rasa percaya diri mulai berkembang. Pola pikir para mahasiswa sudah mulai terfokus untuk dapat memilah dan memilih ide-ide dari berbagai informasi yang telah dikumpulkan, untuk selanjutnya dapat membentuk topik yang sedang digelutinya atau ditekuninya. Jadi telah terdapat satu pengkrucutan informasi sehingga menjadi satu fokus topik bahasan dalam aktivitas akademiknya. I. Tahap Interaksi Tahap ini merupakan tahap interaksi antara pemakai dengan fungsi-fungsi sistem yang paling efektif dan efisien. Aktifitasnya adalah menghubungkan informasi yang terkumpul dengan kebutuhan sekaligus menyeleksi informasi yang relevan dengan kebutuhan. Wincono Adi menyatakan pendapatnya bahwa “Sharing infomasi ke teman-teman dan jikalau ada yang membutuhkan ya saya sebarkan, contohnya terdapat teman membutuhkan informasi aku sudah mengetahuinya maka saya bagikan” Sedangkan Conita Fi Aunillah telah mengemukakan; “saya pribadi, jika untuk dosen tak pernah, tapi untuk teman okey. Untuk keperluan diskusi secara berkelompok, saya selalu melakukan sharing informasi dan jika bisa tidak terbatas hanya dengan teman sekelas saja, biar luas cakrawala berpikir saya dan banyak teman.” Wawancara,6Pebruari2018 Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang, 10 Oktober 2018 222 J. Tahap Presentasi Tahap ini merupakan tahap puncak dari pencarian informasi yang akan berakhir dengan dua kemungkinan, merasa puas atau sebaliknya. Dari hasil wawancara menunjukkan gambaran bahwa semua informan melakukan eksplorasi informasi menggunakan media online atau internet. Media online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia komputer dan internet. Didalamnya terdapat portal, website situs web, radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dengan karakteristik masing-masing sesuai fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya Romel, 2014. Wincono Adi memberikan keterangan sesuai pemikirannya bahwa;“Saya biasanya mencari informasi di internet langsung, saya malas sekali membuka buku, lebih praktis langsung ke internet. kebenaran di kampus tersedia wifi, saya langsung browsing di kampus.” Demikian juga yang diungkapkan oleh Firman Sugiarto yang menyatakan bahwa; “Saya lebih sering langsung ke internet, perpustakaan bagiku merupakan pilihan kedua, jika lebih praktis di internet, sebab internet amat mudah dimanfaatkan , menggunakan hp saja sudah mendapatkan informasi. Tetapi jika ke perpustakaan masih harus nencari-cari lebih senang langsung mencari informasi di internet dan jarang ke perpustakaan.” Wawancara 6 Pebruari 2018 Rifefan 201414 menuliskan di penelitiannya bahwa Paul Levinson menyebutkan media online tidak hanya sebatas media sosial, media online lebih daripada itu. Paul Levinson menyebutkan ada beberapa layanan yang dapat dikategorikan dalam new media atau media online, setidaknya ada 4 yang termasuk dalam pokok bahasan pada penelitian ini 1. Website atau situs onlineyang menyediakan berbagai macam berita dalam satu tempat yang terdiri atas beberapa halaman. 2. Media sosial yang meliputi Facebook, Twitter, Instagram, dan sebagainya yang memberikan keleluasaan pada penggunanya untuk dapat berbagi informasi dan melakukan percakapan.3. Youtube sebuah platform yang memungkinkan penggunanya dapat mengunggah video dan kemudian pengguna lainnya dapat untuk melihat dan menikmatinya pula secara streaming. 4. Blog. Pada awal kehadirannya pengguna blog disebut dengan Citizen Journalist dimana pemilik akun Blog, menceritakan apa saja yang sedang terjadi di dalam kesehariannya, sehingga dapat memberikan informasi kepada pemilik blog lainnya. Wincono Adi mengutarakan pendapatnya bahwa;“Saya mempunyai kelompok belajar dengan nama Kubukers’ selain berdiskusi langsung, juga berdiskusi di grup Line. Mereka yang tidak hadir dalam belajar kelompok maka kita share di grup Line.” Sedangkan Firman Sugiarto mengatakan bahwa; “Di medsos banyak seperti di blog atau fb, tetapi sumbernya tidak akurat, kalau digunakan sebagai informasi akademik, tetapi kalau untuk informasi lain, tak jadi masalah, sebagai contoh di Line Today atau di instagram dapat langsung masuk di notifikasi hp.”Wawancara, 6 Pebruari 2018 Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang, 10 Oktober 2018 223 Media online sebagai sumber informasi akademik menjadikan mahasiswa di perguruan tinggi, semakin dimudahkan dalam pemenuhan kebutuhan informasi untuk menunjang proses akademisnya. Dalam melakukan aktivitas penelusuran informasi, perilaku informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, secara ajeg dan rutin dalam menyelesaikantugas-tugas akademik. Akibatnya dalam diri mahasiswa telah terpola perilaku informasi. Adapun pola perilaku informasi dalam penelusuran informasi menggambarkan dengan jelas sesuai dengan model perilaku informasi yang dikemukakan dan dikenalkan oleh Kuhlthau. KESIMPULAN 1. Mahasiswa bermampuan untuk menyadari kebutuhan informasinya khususnya informasi di bidang akademik. Rata-rata mereka berusaha untuk mengetahui informasi dan melaksanakan penelusuran informasi tatkala mereka menerima tugas-tugas dan tatkala materi yang kurang atau tidak dipahaminya. 2. Tidak semua mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma mampu menyeleksi informasi dengan baik. Penyeleksian informasi dilakukan dengan cara mengambil inti sari dari informasi yang dibutuhkan saja tanpa mengetahui keakuratan informasi tersebut. 3. Mahasiswa rata-rata melakukan penelusuran informasi memanfaatkan media online atau internet yang akurat dan yang bisa dipertanggungjawabkan. Akses informasi yang cepat menyebabkan para mahasiswa lebih memanfaatkan internet daripada memanfaatkan layanan jasa informasi perpustakaan. 4. Mahasiswa berkemampuan dalam menentukan kebutuhan informasi akademiknya dan yakin bahwa informasi yang mereka dapatkan bisa memberikan solusi permasalahan yang dihadapinya. 5. Mahasiswa berkemampuan dalam mengumpulkan informasi, yang telah diseleksinya untuk dapat membantu permasalahan yang dihadapinya atau sharing informasi sesama teman, untuk memenuhi kebutuhan informasi berhubungan dengan perkuliahan. 6. Mahasiswa melakukan penelusuran informasi untuk memenuhi kebutuhan akademik dan memperoleh hasil sesuai dengan informasi internal kebutuhannya. 7. Pola perilaku Informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dalam melakukan tindakan penelusuran informasi sesuai dengan model yang dikenalkan oleh Kuhlthau. Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang, 10 Oktober 2018 224 SARAN 1. Perpustakaan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, diharapkan senantiasa melakukan sosialisasi dan promosi secara terus menerus, bertahap dan berkesinambungan, untuk meningkatkan minat baca mahasiswa agar memanfaatkan layanan jasa informasi perpustakaan secara optimal. 2. Dosen seyogjanya memberikan pembelajaran berbasis pemanfaatan jasa informasi perpustakaan kepada mahasiswa, untuk lebih meningkatkan motivasi belajar, motivasi berprestasi dengan cara belajar yang inovatif dan kreatif. 3. Urgensitas pemberian pemahaman bagi mahasiswa, tentang pentingnya peningkatan kekayaan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan semaksimalnya terhadap layanan jasa informasi yang telah disediakan oleh perpustakaan perguruan tinggi, sebagai pusat sumber belajar dan pusat sumber informasi serta knowlegde center. DAFTAR PUSTAKA Aries, M. 2016. 4 Teori Belajar Sosial Bandura. http// file. upi. edu/ Direktori / FIP/ diakses pada tanggal 18 Nopember 2016 Bakhtiyar. 2017. Perilaku Informasi Dalam Perspketif Sosiologi Suatu Kajian Dalam Sudut Pandang Voluntarism Action Of Theory. Prosiding Seminar Nasional & Call For Papers Prodi Ilmu Perpustakaan UM 2017 “ Rekonstruksi Peran Perpustakaan dan Pustakawan di Era Informasi “. Malang, Program Studi Ilmu Perpustakaan, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, 30 Agustus 2017 – ISBN 978-602-60077-1-1 Barus, Sri Ita. 2011. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer USU Tahun Ajaran Tahun Ajaran 2009/2010 Semester VI dalam Rangka Mendukung Kegiatan Perkuliahan. Medan Fakultas Sastra, Universitas Sumatra Utara http //repository . id/handle/ 123456789/24165 diakses pada tanggal 24 November 2016 penelusuran-informasi/diaksespadatanggal 27 Oktober 2016 Hanifah & Abdullah, Syukriy. 2001. Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala Hendry. 2013. Teori Motivasi Kebutuhan McClelland motivasi-kebutuhan-mcclelland/ diakses pada tanggal 18 Nopember 2016 Lexy J, Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rosdakarya Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang, 10 Oktober 2018 225 Pendit, Putu Laxman. 2006. Ragam Teori Informasi. Jakarta Perpustakaan PusatUniversitas Indonesia Ready, Algu. 2016. Penggunaan Media Online Sebagai Sumber InformasiAkademik Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau. Pekanbaru Universitas Riau. Rifefan, Muhamad. 2014. Penggunaan Media Online Dalam MemenuhiKebutuhan Informasi Akademis Studi Deskriptif Kualitatif Pada Kalangan Mahasiswa Universitas Negeri di Yogyakarta. Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga diakses pada tanggal 24 November 2016 Rozinah, Siti. 2012. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa dalam Penulisan Skripsi Studi Kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama STAINU Jakarta. Depok Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia diakses pada tanggal 24 November 2016 Safii, Moh. 2017. Perencanaan Perpustakaan Universitas Mercu BuanaUMB Cabang Cibubur. JIPI Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 21, 115–128. Safii, Moh. 2019. Redefining The Five Laws of Library Science in the Digital Age. Dipresentasikan pada 2nd Internasional Conference on Culture and Language in Southeast Asia ICCLAS 2018. Safii, Moh, Zen, Z., & Mayesti, N. 2018. Strategi Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Menerapkan Library JIPI Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 31, 144–159. Safii, Moh. 2015. Mengulas Opac Sebagai Next Generation Library Catalog. Jurnal Ilmu Informasi, Perpustakaan, dan Kearsipan, 161. Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung Alfabeta ________. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. BandungAlfabeta Tea, Romel. 2014. Media Online Pengertian dan Karakteristik diakses pada tanggal 24 November 2016 Yusup, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. JakartaBumi Aksara _______. 2012. Perspektif Manajemen Pengetahuan Informasi,Komunikasi, Pendidikan, dan Perpustakaan. Jakarta Rajawali Pers. Wardalisa. 2007. Teori Abraham Maslow. http// Downloads/folder/ diakses pada tanggal 26 desember 2016 Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang, 10 Oktober 2018 226 RIWAYAT PENULIS Drs. Bakhtiyar, Lahir di kota Pahlawan Surabaya, 3 April 1963, dan alamat tempat tinggal Desa Kajar Tengguli Kecamanatan Pambon Kabupaten Sidoarjo. Penulis adalah Dosen Tetap Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Lulus S 1 Sosiologi, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dan lulus S 1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, serta lulus S 2 Magister Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. HP 082131831339. Email ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Moh SafiiAbstract—SR Ranganathan in 1931 proposed a theory called The Five laws of library science. This theory became a foundation for the world of librarianship and influenced the library science. The emerges of technology in life made it necessary to redefine the five laws of librarianship. This research aims to describe how the theory is applied and in which part is not relevant and needs to be redefined for the sake of library progress. This research used a literature review by reading the original book entitled The Five Laws of Library Science by SR Ranganathan and compiled the five laws with the characteristic of Generation Z to be able to get new laws that fit this era The main findings of this research are 1 information Focus on Content, not Container, 2 user Engagement, 3 Quantitative Analysis of Information, 4 learning Common Online and Offline. Keywords— librarianship, library science, information science .Prosiding Seminar Nasional & Call For Papers Prodi Ilmu Perpustakaan UM 2017 " Rekonstruksi Peran Perpustakaan dan Pustakawan di Era InformasiBakhtiyarBakhtiyar. 2017. Perilaku Informasi Dalam Perspketif Sosiologi Suatu Kajian Dalam Sudut Pandang Voluntarism Action Of Theory. Prosiding Seminar Nasional & Call For Papers Prodi Ilmu Perpustakaan UM 2017 " Rekonstruksi Peran Perpustakaan dan Pustakawan di Era Informasi ".Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer USU Tahun Ajaran Tahun AjaranSri BarusItaBarus, Sri Ita. 2011. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer USU Tahun Ajaran Tahun Ajaran 2009/2010Metodologi Penelitian KualitatifJ LexyMoleongLexy J, Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rosdakarya Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang, 10 Oktober 2018Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa dalam Penulisan Skripsi Studi Kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama STAINU Jakarta. Depok Fakultas Ilmu Pengetahuan BudayaSiti RozinahRozinah, Siti. 2012. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa dalam Penulisan Skripsi Studi Kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama STAINU Jakarta. Depok Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia diakses pada tanggal 24 November 2016Moh SafiiSafii, Moh. 2017. Perencanaan Perpustakaan Universitas Mercu BuanaUMB Cabang Cibubur. JIPI Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 21, 115-128. Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Menerapkan LibrarySafiiMohZ ZenN MayestiSafii, Moh, Zen, Z., & Mayesti, N. 2018. Strategi Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Menerapkan Library JIPI Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 31, 144-159. Opac Sebagai Next Generation Library CatalogMoh SafiiSafii, Moh. 2015. Mengulas Opac Sebagai Next Generation Library Catalog. Jurnal Ilmu Informasi, Perpustakaan, dan Kearsipan, 161.Tengguli Desa Kajar Tengguli Kecamanatan Pambon Kabupaten Sidoarjo. Penulis adalah Dosen Tetap Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu PolitikRiwayat Penulis DrsS BakhtiyarM Ip SosLahir Di Kota PahlawanSurabayaRIWAYAT PENULIS Drs. Bakhtiyar, Lahir di kota Pahlawan Surabaya, 3 April 1963, dan alamat tempat tinggal Desa Kajar Tengguli Kecamanatan Pambon Kabupaten Sidoarjo. Penulis adalah Dosen Tetap Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Lulus S 1 Sosiologi, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dan lulus S 1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, serta lulus S 2 Magister Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. HP 082131831339. Email Teori Belajar Sosial BanduraM AriesAries, M. 2016. 4 Teori Belajar Sosial Bandura. http// file. upi. edu/ Direktori / FIP/
hubungan antara teknologi informasi dengan proses penelusuran informasi online